Jumat, 02 Desember 2011

kreasi gambar mickey

mau gambar mickey,download disini

kreaasi gambar mickey

anda mau gambar mickey, download disini

trik membuat industri boneka bertahan

Apa alasannya? Pendiri dan CEO produsen Bridge Direct memperkirakan bahwa perubahan gaya rambut Bieber ini menelan biaya paling besar, sekitar $ 100 ribu. Perusahaannya membuat boneka berdasarkan cara Bieber. Tidak mengherankan, boneka (kita menolak untuk menyebutnya action figure) adalah sukses besar dengan anak-anak. Foreman menyampaikan hal tersebut kepada CNN Money.


Foreman sedang duduk di mejanya ketika dia mendengar teriakan yang datang dari rekan-rekannya. Mereka baru saja mengetahui bahwa Bieber telah mengubah gaya rambut khasnya. Foreman telah memulai babak baru dengan potongan rambut boneka dengan potongan rambut asli bintangnya.


Foreman mengatakan bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan pada saat itu karena boneka itu sedang dibuat. Namun, selama menjalankan kedua boneka itu, ia memutuskan untuk mengubah gaya rambut mereka yang mencerminkan inspirasi kehidupan nyata mereka. Langkah ini, ia perkirakan akan menelan biaya bisnis sekitar $ 100 ribu. Namun Foreman tidak getir. Dia mengatakan itu adalah risiko ketika Anda membuat sebuah produk berdasarkan selebriti. It tidak mengherankan bahwa gaya rambut Bieber adalah salah satu gaya paling populer di Yahoo Search selama berbulan-bulan lalu, tapi dia tidak bagian teratas grafik. Yang teratas ditempati Tom Brady.


Mengikuti Brady dan Bieber adalah Emma Watson dari ketenaran Harry Potter, Katie Holmes, Carrie Underwood, Kris Jenner, Dorothy Hamill, Halle Berry, Diana Agron, dan Jennifer Love Hewitt.

tips industri boneka

 Ketika Justin Bieber memutuskan untuk mengubah gaya rambutnya Februari, Jay Foreman tidak senang.

Apa alasannya? Pendiri dan CEO produsen Bridge Direct memperkirakan bahwa perubahan gaya rambut Bieber ini menelan biaya paling besar, sekitar $ 100 ribu. Perusahaannya membuat boneka berdasarkan cara Bieber. Tidak mengherankan, boneka (kita menolak untuk menyebutnya action figure) adalah sukses besar dengan anak-anak. Foreman menyampaikan hal tersebut kepada CNN Money.

Foreman sedang duduk di mejanya ketika dia mendengar teriakan yang datang dari rekan-rekannya. Mereka baru saja mengetahui bahwa Bieber telah mengubah gaya rambut khasnya. Foreman telah memulai babak baru dengan potongan rambut boneka dengan potongan rambut asli bintangnya.

Foreman mengatakan bahwa tidak ada yang bisa ia lakukan pada saat itu karena boneka itu sedang dibuat. Namun, selama menjalankan kedua boneka itu, ia memutuskan untuk mengubah gaya rambut mereka yang mencerminkan inspirasi kehidupan nyata mereka. Langkah ini, ia perkirakan akan menelan biaya bisnis sekitar $ 100 ribu. Namun Foreman tidak getir. Dia mengatakan itu adalah risiko ketika Anda membuat sebuah produk berdasarkan selebriti. It tidak mengherankan bahwa gaya rambut Bieber adalah salah satu gaya paling populer di Yahoo Search selama berbulan-bulan lalu, tapi dia tidak bagian teratas grafik. Yang teratas ditempati Tom Brady.

Mengikuti Brady dan Bieber adalah Emma Watson dari ketenaran Harry Potter, Katie Holmes, Carrie Underwood, Kris Jenner, Dorothy Hamill, Halle Berry, Diana Agron, dan Jennifer Love Hewitt.

tips cantik mempertahankan industri perhiasan

 "Saat ini harga emas sedang berada di level tinggi. Hal ini menjadi hal yang menguntungkan untuk para pemilik akhir emas, tetapi untuk para pemain industri, hal ini tak selalu baik karena artinya daya beli sedang turun. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengakali keadaan ini adalah dengan melakukan ekspor. Saat ini, industri perhiasan Indonesia sudah mulai menjadi pemain internasional, tetapi sayangnya, kebanyakan barang kita dijual dalam bentuk bahan mentah, bukan dalam bentuk jadi," ungkap Leo Hadi Loe, Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APEPI) pada upacara pembukaan Jakarta International Jewellery Fair 2010, hari ini, Kamis (3/6/2010) di Cendrawasih Room, Jakarta Convention Center.


Pada saat yang bersamaan, Fauzi Aziz, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (Dirjen IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan bahwa meski perhiasan termasuk kebutuhan sekunder bagi kebanyakan orang, namun, tetap memiliki nilai lindung yang menjadikan sebagai barang yang dicari. Dijelaskan pula oleh Fauzi Aziz, bahwa industri perhiasan termasuk dalam bagian kerajinan dan kreativitas, dan sudah sepantasnya menjadi bagian yang diprioritaskan, karena mampu memberikan kontribusi penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Dari sektor perhiasan, Badan Pusat Statistik pada tahun 2009 memberi kontribusi sebanyak 31,7 persen tenaga kerja dan 32,44 persen untuk ekspor. 


Bahkan, Fauzi sempat menyebutkan, pada tahun 2009 lalu, ekspor perhiasan tercatat sebanyak 1.02 miliar dolar AS, ini yang tercatat resmi, belum lagi yang perhiasannya dibawa dalam bentuk barang bawaan oleh para turis. Dalam sambutannya, Leo Hadi menyatakan, bahwa Indonesia memiliki 4 jenis produk perhiasan yang jika difokuskan, bisa menjadi pemain kelas dunia. 


Keempat produk tersebut adalah; Yang pertama, emas, bahwa kita memiliki pabrikan emas yang sudah diekspor ke 40 negara dan merupakan pemain internasional. Kemudian, yang kedua, mutiara. Mutiara laut yang ada di dunia, kebanyakan disuplai dari Indonesia. Namun, karena masih banyak pertimbangan dan kekhawatiran, belum dikaryakan sebagai perhiasan. Lalu, yang ketiga, perak. Sebenarnya Indonesia memiliki perajin perak yang bagus, namun belum punya kesempatan untuk bertemu para pembeli di luar negeri. Karena jumlahnya yang banyak, sulit untuk difasilitasi. Yang terakhir, adalah batu permata. Indonesia memiliki banyak batu permata yang bagus. Namun, untuk bisa dijual ke pasar internasional, harus dalam bentuk yang industrial size. Sayangnya, pemotong batu permata di Indonesia belum banyak. Alhasil, kesulitan untuk menjual bahan mentah. 


Leo juga mengatakan, bahwa banyak perajin-perajin perhiasan yang berpotensi, namun tak sempat terekspos ke pembeli atau pasar internasional. Sebenarnya untuk hal seperti ini dibutuhkan bantuan dari pemerintah. Tetapi sayangnya, karena jumlah perajin yang sangat banyak, tak mungkin juga untuk pemerintah memfasilitasi para perajin ini semua ke luar negeri. Karenanya, Leo mengatakan, amat dibutuhkan pameran-pameran perhiasan di Indonesia untuk menarik pembeli dari luar negeri dan memetakan industri perhiasan Indonesia di mata internasional.

tips cantik mempertahankan industri tas


tips cantik mempertahankan industri tas



Sidoarjo merupakan kota industri yang tak pernah mati, yah itu mungkin ungkapan yang cocok untuk Sidoarjo dulu. Sekarang seakan-akan kehilangan ruhnya sebagai kota industri yang terlempar karena bencana lumpur Lapindo. Tapi tidak untuk saat ini, Sidoarjo sudah mulai menampakkan lagi kebangkitannya untuk menyelamatkan semua rakyatnya dari keterpurukan dampak lumpur lapindo. Seperti halnya Intako – Industri Tas dan Koper di Tanggulangin. Sebagian orang yang belum tahu di mana tepatnya lumpur lapindo terjadi, menganggap industri yang terletak di Tanggulangin ini sudah tenggelam. Padahal tidak demikian, industri ini masih ada dan tetap berusaha bangkit meraih kejayaannya seperti sebelum terjadi bencana lumpur.
Industri ini pada awalnya dimulai sejak 1939 ketika beberapa perajin memulai pembuatan barang-barang tas dan koper. Dan pada tahun 1976 didirikanlah Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako), yang awalnya hanya beranggotakan 27 orang. Modal usaha diperoleh dari simpanan pokok anggota. Dalam perjalanannya, koperasi itu terus berkembang dan jumlah anggotanya sudah mencapai 354 perajin UKM dengan aset sekitar Rp 10 miliar. Tetapi setelah terjadi luapan lumpur lapindo hampir 70 persen perajin di Tanggulangin sudah gulung tikar. Beberapa di antara mereka yang masih bertahan hanya untuk menggarap pesanan.
Sejak terjadi peristiwa semburan lumpur panas dari sumur eksplorasi PT Lapindo Brantas, pengunjung ke Tanggulangin turun drastis. Luapan lumpur telah menutup akses kendaraan dari arah Malang dan Probolinggo. Untuk menuju ke Tanggulangin kini tinggal satu akses, yakni dari Sidoarjo.
Luapan lumpur panas Lapindo memang berpengaruh langsung terhadap kelangsungan industri tas dan koper di Tanggulangin. Apalagi dalam setiap pemberitaan media massa, luapan lumpur sudah mencapai Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera yang memunculkan persepsi perumahan tersebut berada satu kawasan dengan industri Tanggulangin. Padahal secara geografis, Tanggulangin masih 4 sampai 5 kilometer dari pusat semburan lumpur Lapindo. Sampai hari ini, sentra industri tas dan koper terbesar di Jawa Timur itu pun sama sekali belum tersentuh pekatnya lumpur.
Industri tas dan koper Tanggulangin Sidoarjo sesungguhnya merupakan salah satu ikon wisata Sidoarjo. Produk yang dihasilkan antara lain tas, koper, dompet, ikat pinggang dan sepatu. Produk ini telah memiliki brand dan mutu yang cukup bagus yang sudah diakui oleh konsumen. Tetapi setelah terpuruk karena hempasan badai krisis moneter, dilanjut dengan serbuan barang-barang produk Cina yang harganya sangat kompetitif, namun kualitasnya buruk. Belum sembuh, muncul bencana semburan Sidoarjo, yang juga ikut andil dalam keterpurukan tersebut. Praktis, hampir 2 tahun lamanya sentra industri tas dan koper Tanggulangin sepi pengujung, sebagian besar memang wisatawan dari luar daerah yang sedang transit.
Kini, para perajin mulai berusaha untuk membangun kembali mimpi mereka agar industri ini kembali hidup. Para pengrajin mulai menggelar Tanggulangin Fair pada tahun 2008, hal ini merupakan usaha yang dilakukan para pengrajin untuk menunjukkan kepada masyaraklat luas bahwa pengrajin industri tas dan kulit Tanggulangin masih eksist dan tetap berproduksi. Selain itu, sebelumnya para pengrajin juga lebih banyak melakukan jemput bola di berbagai kota di Indonesia, dengan melakukan road showuntuk mengenalkan kerajinan Tanggulangin, sekaligus memberitahu bahwa kerajinan Tanggulangin tidak tenggelam oleh lumpur lapindo.
Road show yang sebagian dananya disumbang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tersebut terbukti efektif membangkitkan Tanggulangin. Jika pada 2006, luapan lumpur melumpuhkan 80 persen sentra industri kebanggaan Sidoarjo itu, berkat ngamen, omzet dan penjualan mulai berangsur pulih. Setelah yakin industri yang berpusat di Desa Kedensari dan Desa Kludan itu mulai pulih, para perajin semakin percaya diri untuk mendatangkan pembeli ke tempat usahanya meskipun omset yang didapat belum kembali seperti sebelum adanya luapan lumpur lapindo.

tips cantik mempertahankan industri tas


Sidoarjo merupakan kota industri yang tak pernah mati, yah itu mungkin ungkapan yang cocok untuk Sidoarjo dulu. Sekarang seakan-akan kehilangan ruhnya sebagai kota industri yang terlempar karena bencana lumpur Lapindo. Tapi tidak untuk saat ini, Sidoarjo sudah mulai menampakkan lagi kebangkitannya untuk menyelamatkan semua rakyatnya dari keterpurukan dampak lumpur lapindo. Seperti halnya Intako – Industri Tas dan Koper di Tanggulangin. Sebagian orang yang belum tahu di mana tepatnya lumpur lapindo terjadi, menganggap industri yang terletak di Tanggulangin ini sudah tenggelam. Padahal tidak demikian, industri ini masih ada dan tetap berusaha bangkit meraih kejayaannya seperti sebelum terjadi bencana lumpur.
Industri ini pada awalnya dimulai sejak 1939 ketika beberapa perajin memulai pembuatan barang-barang tas dan koper. Dan pada tahun 1976 didirikanlah Koperasi Industri Tas dan Koper (Intako), yang awalnya hanya beranggotakan 27 orang. Modal usaha diperoleh dari simpanan pokok anggota. Dalam perjalanannya, koperasi itu terus berkembang dan jumlah anggotanya sudah mencapai 354 perajin UKM dengan aset sekitar Rp 10 miliar. Tetapi setelah terjadi luapan lumpur lapindo hampir 70 persen perajin di Tanggulangin sudah gulung tikar. Beberapa di antara mereka yang masih bertahan hanya untuk menggarap pesanan.
Sejak terjadi peristiwa semburan lumpur panas dari sumur eksplorasi PT Lapindo Brantas, pengunjung ke Tanggulangin turun drastis. Luapan lumpur telah menutup akses kendaraan dari arah Malang dan Probolinggo. Untuk menuju ke Tanggulangin kini tinggal satu akses, yakni dari Sidoarjo.
Luapan lumpur panas Lapindo memang berpengaruh langsung terhadap kelangsungan industri tas dan koper di Tanggulangin. Apalagi dalam setiap pemberitaan media massa, luapan lumpur sudah mencapai Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera yang memunculkan persepsi perumahan tersebut berada satu kawasan dengan industri Tanggulangin. Padahal secara geografis, Tanggulangin masih 4 sampai 5 kilometer dari pusat semburan lumpur Lapindo. Sampai hari ini, sentra industri tas dan koper terbesar di Jawa Timur itu pun sama sekali belum tersentuh pekatnya lumpur.
Industri tas dan koper Tanggulangin Sidoarjo sesungguhnya merupakan salah satu ikon wisata Sidoarjo. Produk yang dihasilkan antara lain tas, koper, dompet, ikat pinggang dan sepatu. Produk ini telah memiliki brand dan mutu yang cukup bagus yang sudah diakui oleh konsumen. Tetapi setelah terpuruk karena hempasan badai krisis moneter, dilanjut dengan serbuan barang-barang produk Cina yang harganya sangat kompetitif, namun kualitasnya buruk. Belum sembuh, muncul bencana semburan Sidoarjo, yang juga ikut andil dalam keterpurukan tersebut. Praktis, hampir 2 tahun lamanya sentra industri tas dan koper Tanggulangin sepi pengujung, sebagian besar memang wisatawan dari luar daerah yang sedang transit.
Kini, para perajin mulai berusaha untuk membangun kembali mimpi mereka agar industri ini kembali hidup. Para pengrajin mulai menggelar Tanggulangin Fair pada tahun 2008, hal ini merupakan usaha yang dilakukan para pengrajin untuk menunjukkan kepada masyaraklat luas bahwa pengrajin industri tas dan kulit Tanggulangin masih eksist dan tetap berproduksi. Selain itu, sebelumnya para pengrajin juga lebih banyak melakukan jemput bola di berbagai kota di Indonesia, dengan melakukan road showuntuk mengenalkan kerajinan Tanggulangin, sekaligus memberitahu bahwa kerajinan Tanggulangin tidak tenggelam oleh lumpur lapindo.
Road show yang sebagian dananya disumbang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo tersebut terbukti efektif membangkitkan Tanggulangin. Jika pada 2006, luapan lumpur melumpuhkan 80 persen sentra industri kebanggaan Sidoarjo itu, berkat ngamen, omzet dan penjualan mulai berangsur pulih. Setelah yakin industri yang berpusat di Desa Kedensari dan Desa Kludan itu mulai pulih, para perajin semakin percaya diri untuk mendatangkan pembeli ke tempat usahanya meskipun omset yang didapat belum kembali seperti sebelum adanya luapan lumpur lapindo.

tips mempertahankan industri pertambangan


JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan industri pertambangan cukup signifikan dalam dua dasawarsa terakhir. Ini dilihat dari kontribusi penerimaan negara dari industri ini.

Demikian diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo), Tjahyono Imawan, dalam peluncuran Indonesian Mining Services Book Aspindo (Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia), di Hotel Aston Rasuna, Jakarta, Rabu (27/7/2011).

"Penerimaan negara dari sektor pertambangan meningkat dari Rp 42,6 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp 51,6 triliun pada 2010," kata Tjahyono.

Selain itu, ia menambahkan peran penting pertumbuhan industri pertambangan Indonesia dapat dilihat dari produksi barang tambang nasional, seperti batu bara, timah, nikel, tembaga, dan emas yang termasuk dalam 10 besar dunia.

Terkait produksi batu bara nasional, ia pun menyebutkan kontribusi perusahaan jasa pertambangan cukup signifikan.

"Data yang kami dapat tahun 2010, sebesar 88-92 persen batu bara yang diproduksi nasional oleh para pemilik pertambangan batu bara Indonesia (atau) sekitar 283 juta ton. Sebanyak  88-90 persen atau sekitar 250 juta ton di antaranya, dihasilkan atas kerja sama pelaku jasa pertambangan," ujar Tjahyono.


Kenaikan Cukai Sesuai Roadmap Industri Rokok


Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo tegaskan penentuan besaran kenaikan cukai rokok telah mempertimbangkan kepentingan semua pihak, termasuk industri besar dan pengusaha kecil, serta kesehatan.


Demikian disampaikan saat ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (25/11/2011).


"Cukai rokok proses penyusunannya itu sudah kita jalani dan kita sudah melakukan konsultasi dengan pasar dan yang ada ini adalah sudah selaras dengan roadmap. Kemudian mohon untuk semua pihak dapat memahami karena penyesuaian itu mempertimbangkan usaha kecil dan usaha yang non kecil. Jadi usaha yang kecil dan bukan kecil. Kemudian kita mengharapkan semua memahami bahwa kesehatan masyarakat itu harus kita lindungi dan ini memerlukan komitmen dari semua pihak," ujarnya.


Kenaikan cukai tersebut, lanjut Agus Marto, sudah terbagi dalam kategorisasi sekitar 16%. Hal ini tentunya dapat menambah penerimaan negara. Hanya saja, Agus Marto, belum menghitung perkiraan sokongan kenaikan cukai tersebut terhadap penerimaan negara.


"Rinciannya berapa yang ada di SKM (sigarat kretek mesin), SKT (sigaret kretek tangan), di rokok putih itu masing-masing ada kategorisasinya dan kalau dikatakan efektifnya itu 16%, tidak mungkin efektifnya ada dikisaran 10%, tapi kalau dilihat keseluruhannya itu keliatan ada kenaikan 15-16%. Kalau kenaikan itu ke penerimaan cukai ada peningkatan. Itu mesti saya cek, tapi apa yang ada di APBN 2012 dibandingkan dengan APBN
2011 itu adalah hasilnya," pungkasnya.


Tahun depan pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok antara 8,3-51,1% atau rata-rata 16%. Kemudian, batasan produksi rokok tahun depan juga akan ditekan.
Kenaikan cukai tersebut berdasarkan peraturan menteri keuangan (PMK) tersebut telah ditandatangani oleh Menteri Keuangan Agus Martowardojo pada 9 November 2011 dan mulai berlaku 1 Januari 2012.


Di dalamnya dikatakan, pemerintah menekan batasan jumlah produksi rokok buatan tangan golongan II dan III, serta menyederhanakan jumlah golongan produksi rokok menjadi 15 golongan.


Dalam PMK itu, produksi sigaret kretek tangan (SKT)/sigaret putih tangan (SPT) golongan II dibatasi antara 300 juta-2 miliar batang dari sebelumnya 400 juta-2 miliar batang. Sedangkan golongan III maksimal 300 juta batang dari sebelumnya 400 juta batang.


Dalam roadmap industri hasil tembakau produksi rokok dibatasi hanya 260 miliar batang per tahun mulai tahun 2015. Berikut ini jenjang prioritas industri rokok yaitu:


2007-2010 prioritas aspek tenaga kerja, penerimaan dan kesehatan
2010-2015 prioritas aspek penerimaan negara, kesehatan, tenaga kerja.
2015-2020 prioritas pada aspek kesehatan, tenaga kerja dan penerimaan negara.

Author

industri rumahan
Lihat profil lengkapku

Pengikut

pengunjung .

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

search ?